Rabu, 21 Maret 2012

Tak hanya jadi sahabat

Oleh : Yeyen Rulyan

Yogya, 18 Desember ‘10


Iya, benar saja dia tiada rasa padaku!! Mengapa aku tidak menyadarinya dari dulu, harusnya aku tepis semua rasaku padanya agar tidak terluka terlalu dalam tapi percuma nasiku kini telah menjadi bubur.
Mungkin itu semua karena masa laluku, yah dia adalah orang yang paling dekat denganku, orang yang tahu sifat-sifatku. Masa laluku yang salah satunya dekat dengan anak-anak cowok,tak  jarang juga aku mengganggu hubungan mereka dengan pasangannya masing-masing, dan sempat juga sie berantem. Tapi semua itu tak sengaja aku lakukan, aku suka dan menikmati berteman dengan mereka.
Tapi Ri... Aku itu cewek yang jika suka perasaan itu tulus, setulus rasaku padamu!! Hanya ke kamu. Terlalu sering aku dekat dengan mereka, tapi tetap saja rasa itu condong ke kamu!! Perasaan seorang wanita yang tulus suka pada seorang laki-laki dan itu hanya padamu Ri, padamu. ngapa kamu gak sedikitpun memberi waktu padaku? Merasakan kehadiranku? Menjadi orang yang membutuhkanku?
Sarap,  benar-benar sarap!! 
‘Aku suka kamu Ri.’
 Ungkap Ayu pada Ari disaat dia mengantar Ari di Stasiun.
 ‘Ha beneran nie???”
 Tanya Ari seperti orang bingung.
 ‘Aku tak memintamu untuk membalas perasaanku,’ meskipun aku mengharapkannya, bathin Ayu.
 ‘Ayu....’ Belum sempat Ari melanjutkan kata-katanya, Ayu memotong
‘Ri, mungkin karena masa lalukukan? Tapi tenang  ja aku udah seneng kok dengan persahabatan kita, beneran, swear,’ Jari membentuk huruf v.
 ‘Ayu, bukan itu, aku senang juga bisa dekat denganmu, tapi Yu, aku tetap menganggap kamu sebagai sahabat terbaikku dan itu lebih abadikan?’
 ‘he’em.’
  ‘ Belajar dan kul yang benar ya, jangan malas dan jangan macem-macem. Itu pesanku untukmu, ok.’ Sambil mengulurkan tangan sebagai salam perpisahan.
 ‘ Rin, keretanya udah datang, aku berangkat dulu ya, ingat pesan-pesanku tadi .Assalamualaikum.’
 ‘Wallaikumsalam.’ Ayu melambaikan tangannya.
 Ari,  sosok yang tetap saja  menyimpan banyak rahasia bagi Ayu. Ri, hanya kamu, dan tak ada ruang untuk  yang lain, kecuali jika dirimu memberi kabar  tlah ada yang mengisi ruang dihatimu. Maka saat itu kau ku nanti di surga. Aku yakin kau akan kembali padaku, entah itu kapan. Berbaliklah dan katakan bahwa kau sesungguhnya ada untukku. Nanti..
 Nihil, bathin Ayu, Ayupun pergi meninggalkan stasiun, yang tanpa Ayu sadari Ari menatap punggung yang tlah jauh tak terlihat mata.
Ketahuilah Yu, pergiku untuk menjadi lebih baik lagi, sebelum aku benar-benar siap menggenggam semua itu dengan sempurna. Nantikanku di batas waktu.. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar