Sabtu, 05 Mei 2012

......”Impian yang mustahil”......


Husss, seberkas kertas melayang di depanku.
                “Apa ini?” raihku dengan ragu.
               “Maaf mbak itu punya saya” datang tiba-tiba sosok sebayaku, manis, sedikit gemuk ah terkesan menggemaskan.
              “Ah, ini.” Segera hampir menyodorkan kertas tersebut tapi, aku raih lagi dan sekilas ku baca judul catatan tersebut.      
  
                                                                         ......”Impian yang mustahil”......

                                                                                                 ****
Lelaki itu mungkin menyadari, bahwa catatannya telah membuat aku terdiam lama untuk membaca dan membacanya, sehingga dia enggan untuk mengambilnya dariku. Lalu dia akhirnyapun ikut duduk di sampingku. Di pantai Parangtritis.
                “Oh ya maaf, ini.” Kuberikan catatan yang setengan jalan aku baca.
                “Untukmu saja mbak, kurasa engkau lebih membutuhkannya,” ucap lelaki itu tanpa kutahu namanya.
                “Aini.” Kuulurkan tangan sebagai tanda  perkenalan
                “Ari,” jawabnya
                “Kaukah yang membuat kata-kata ini” tanyaku
                “Ah, mbak. Bagaimana mungkin, itu adalah kata-kata yang aku kutip dari buku. Aku lupa siapa pengarangnya. Yang jelas aku suka saja.’ Jawabnya
                “Sama.” Akupun langsung suka” Jawabku jujur. “Benarkah ini untuk aku?” tanyaku meragu
                “iya.”
                “terima kasih.”
                “eemm sudah dulu ya mbak, jika ingin ketemu denganku sering main saja ke Paris. Aku sering di sini mencari inspirasi untuk menulis.” Ucapnya dan beranjak pergi
                “Tentu, karena mungkin aku akan jadi salah 1 pengagum tulisanmu.” Pujiku
                “Hahahaha, bisa saja. Ya udah, met sore mbak.” Dan melangkah menjauh dariku
                “Ya,” lalu aku mulai membacanya lagi.. dari awal



......... Impian Yang Mustahil........

Menghidupkan impian yang mustahil
Melawan musuh yang tidak dapat dikalahkan
Menanggung penderitaan yang tiada tara
Berlari ke jalan yang dihindari oleh pemberani
Membetulkan segala yang salah
Mencintai dengan cinta yang tulus dan murni
Mencoba, meskipun tangan sudah lelah
Meraih impian yang tidak dapat dicapai
Inilah pengejaranku, untuk mengikuti impian itu
Tak peduli, walau tak ada harapan
Tak peduli, berapapun jauhnya
Tetap berjuang dalam kebenaran
Tanpa bertanya atau istirahat
Bersedia melalui keadaan seperti di neraka
Untuk maksud surgawi
Dan aku tahu, aku pasti bisa
Pada pengejaran yang mulia itu
Hatiku akan senantiasa damai dan tenang
Saatku di pembaringan
Dan dunia ini
Akan menjadi lebih baik karenanya
Bahwa satu insan
Yang di pandang RENDAH dan PENUH LUKA
Masih terus berjuang dengan sisa-sisa keberanian
Untuk berjuang melawan musuh yang tak terkalahkan
Untuk mencapai impian yang tak dapat dicapai. _Anonim....

“Ya, impian yang mustahil, tapi, tiada salah bukan untuk memperjuangkannya?”          


    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar